Apasih Barcode Itu?

Produk Barcode pertama kali dipatenkan di Amerika oleh Joseph Woodland dan Bernard Silver pada Oktober 1952. Implementasi ini dimungkinkan atas kerja keras dua orang insinyur yaitu Raymond Alexander dan Frank Stietz. Sampai akhirnya pada tahun 1966 Barcode digunakan untuk kepentingan komersial meskipun belum terlalu dirasakan keberhasilannya sampai tahun 80-an.

Barcode terdiri dari baris hitam dan putih yang masing masing ketebalannya berbeda satu dengan yang lainnya. Masing masing garis melambangkan angka atau huruf yang telah diatur sedemikian rupa. Barcode sekarang terdiri dari 2 jenis yaitu Linear Code (Barcode 1 Dimensi, Barcode standard yang bisa kita lihat di produk-produk yang biasa kita gunakan) dan Matrix Code ( Barcode 2 Dimensi, lebih canggih dibanding Linear Code karena bisa memuat ratusan digit karakter dan tampilannya pun berbeda dengan Linear Code).

Barcode yang kita kenal dan yang paling gampang kita ketahui manfaatnya yaitu kalau kita belanja di supermarket atau swalayan. Kita dapat melihat manfaat dari Barcode dapat meningkatkan kecepatan dalam melayanai pelanggan dan meningkatkan akurasi data produk yang di input oleh kasir.

Penggunaan Barcode sangat dirasakan manfaatnya mulai dari kebutuhan Retail, Industri, Farmasi, Bidang Kesehatan, dan bahkan di instasi pemerintahan seperti PLN, dimana untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan mulai menggunakan Barcode System. Saya sendiri pernah membuat dan mengaplikasikan program Catat Meter Pelanggan dengan Barcode System di beberapa APJ (Area Pelayanan Jaringan ) seperti PLN APJ Bekasi, PLN APJ Purwakarta dan Plered, PLN UPJ Bandung Utara, PLN APJ Surabaya Barat, PLN Cabang Banyuwangi, PLN Cabang Sulawesi Selatan dan Kendari. Memang setelah menggunakan Barcode System ada peningkatan yang signifikan terhadap kualitas dan akurasi pencatatan meter pelanggan dibandingkan dengan sistem manual.

Simbologi Barcode atau jenis Barcode banyak sekali tapi yang sering digunakan diantaranya EAN 8 dan 13 ( sekarang berubah menjadi GS1 8 dan 13 ), UPC, CODE 128, dan Code 39. Lembaga yang mengatur tentang barcode di Indonesia adalah GS1 yang dulu bernama EAN. Informasi lebih lanjut mengenai GS1 bisa dilihat di situsnya www.GS1.com.

Sumber dirangkum dari Wikipedia dan berdasarkan buku dan pengalaman saya selama bekerja di bidang Barcode System sebagai Software Support dan Hardware Support di salah satu perusahaan distributor Barcode System.



DTS Barcode Label System
Barcode System & Label Paper

DTS Barcode Label System
Barcode System & Label Paper

Hub : 085881043388/ 081310456576
E-mail : ntl.barcode@gmail.com



Back To Top