Code Baris | Code Bar ( Barcode)

Code Baris ( barcode )

Barcode adalah sebuah bentuk artificial identifier. Barcode merupakan sebuah kode mesin yang dapat dibaca. Barcode terdiri dari sebuah bentuk bar dan spasi (hitam dan putih) dalam rasio yang didefinisikan yang mempresentasikan karakter alphanumerik. Kode baris kode baris yang tercantum. Ukuran dari kode baris tersebut dapat diperbesar maupun diperkecil dari ukuran nominalnya tanpa tergantung dari mesin yang membaca.Alat yang digunakan untuk membaca barcode adalah barcode scanner. Penggunaan barcode scanner sangat mudah sehingga pengguna (operator) hanya memerlukan sedikit latihan. Barcode scanner dapat membaca informasi / data dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dan memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi. Bentuk Barcode ada dua jenis, yaitu :

1. Barcode satu dimensi (1D)

2. Barcode dua dimensi (2D)

digambarkan dalam bentuk baris hitam tebal dan tipis yang disusun berderet sejajar horisontal. Untuk membantu pembacaan secara manual dicantumkan juga angka-angka dibawah kode baris tersebut. Angka tersebut tidak mendasari pola Barcode Satu Dimensi

Barcode satu dimensi biasanya dinamakan linear bar codes (kode berbentuk baris). Contoh barcode satu dimensi adalah sebagai berikut :

1. Code 39 (code 3 of 9)

Code 39 dapat mengkodekan karakter alphanumeric yaitu angka decimal dan huruf besar serta tambahan karakter spesial - . * $ / % +. Satu karakter dalam Code 39 terdiri dari 9 elemen yaitu 5 bar (garis vertikal hitam) dan 4 spasi (garis vertikal putih) yang disusun bergantian antara bar dan spasi. 3 dari 9 elemen tersebut memiliki ketebalan lebih tebal dari yang lainnya oleh karenanya kode ini biasa disebut juga code 3 of 9, 3 elemen yang lebih tebal tersebut terdiri dari 2 bar dan 1 spasi. Elemen yang lebar mewakili digit biner 1 dan elemen yang sempit mewakili digit biner 0.

X : Ketebalan elemen yang sempit (minimum 0.19mm) QZ : Quiet Zone atau Start-Stop Margin dengan ketebalan minimum 6mm atau 10 kali X SC : Start Character (karakter *) ICG : Inter Character Gap dengan ketebalan 1 kali X C1 ..CN : Character ke 1 s/d character ke N. CC : Check Character PC : Stop Character (karakter *) .


L = lebar keseluruhan barcode
N = Jumlah karakter
R = Perbandingan garis vertical lebar dan sempit
X = Ketebalan garis vertical sempit
I = Lebar Nkarakter + N Inter karakter gap
II = Lebar start dan stop karakter + 1 inter karakter gap antara start karakter dan karakter pertama
III = Lebar cek karakter + 1inter karakter gap.
IV= Lebar 2x quite zone (M1 (start margin) + M2 (stop margin))
Check character adalah sisa dari jumlah seluruh nilai karakter dibagi dengan 43 sebagai contoh:
Message : CODE 39 Karakter : C O D E SPACE 3 9
Nilai karakter : 12 24 13 14 38 3 9
Jumlah : 12+24+13+14+3+9 = 113
113 / 43 = 2 sisa 27 , 27 adalah nilai karakter R maka message + check carakter = CODE 39R

2. Code 128
Adalah suatu barcode alphanumerik (full ASCII) yang memiliki kerapatan (density) yang sangat tinggi dan panjang baris yang bervariasi. Barcode code 128 ideal untuk aplikasi seperti shipping and warehouse management (pengaturan maskapai pelayaran dan pengelolaan gudang). Setiap karakter pada code 128 dikodekan oleh 3 bar dan 3 spasi (atau 6 elemen) dengan ketebalan masing-masing elemen 1 sampai 4 kali ketebalan minimum(module), jika dihitung dngan satuan module maka tiap karakter code 128 terdiri dari 11 module kecuali untuk stop character yang terdiri dari 4 bar 3 spasi (13 module). Jumlah total module untuk bar selalu genap sedangkan untuk spasi selalu ganjil, selain itu code 128 memiliki 3 start character yang berbeda sehingga code 128 memiliki 3 sub set karakter yang bersesuaian dengan start characternya.
Perhitungan check character code 128 adalah sebagai berikut:
Message : CODE 128
Karakter : Start A C O D E 1 2 8
Nilai karakter : 103 35 47 36 37 0 17 18 24
Posisi : 1 2 3 4 5 6 7 8 5
Perhitungan check character barcode jenis UPC sama dengan perhitungan check character pada barcode jenis ITF.
Perhitungan Total : 103 + (35 x 1) + (47 x 2) + (36 x 3) + (37 x 4) +
(0 x 5) + (17 x 6) + (18 x 7) + (24 x 8) = 908
908 / 103 = 8 remainder 84
84 = DC4
Message akhir : (Start A) CODE 128 (DC4) (STOP)
3. Interleaved 2 of 5 (ITF)
Adalah sebuah barcode yang berbentuk numerik dan memiliki panjang baris yang bervariasi. Barcode interleaved 2 of 5 dapat digunakan untuk aplikasi industri dan laboratorium. Keunikan dari ITF adalah pengkodean karakternya apakah menggunakan bar ataukah menggunakan spasi tergantung pada posisi sesuai dengan namanya interleaved, atau lebih jelasnya sebagai berikut : Karakter pertama dikodekan menggunakan bar setelah start character, sedangkan karakter kedua dikodekan menggunakan spasi secara interleaved pada karakter pertama, karena sifat berpasang-pasangan itulah panjang message termasuk check character haruslah genap jika jumlahnya ganjil maka harus ditambahkan karakter 0 pada awal message, sebelum diilustrasikan contoh ITF barcode.
Barcode dua dimensi
Barcode dua dimensi ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan linear bar codes (barcode satu dimensi) yaitu, dengan menggunakan barcode dua dimensi, informasi atau data yang besar dapat disimpan di dalam suatu ruang (space) yang lebih kecil. Contoh barcode dua dimensi adalah “symbology PDF417” yang dapat menyimpan lebih dari 2000 karakter di dalam sebuah ruang
(space) yang berukuran 4 inch persegi (in2).





DTS Barcode Label System
Barcode System & Label Paper

DTS Barcode Label System
Barcode System & Label Paper

Hub : 085881043388/ 081310456576
E-mail : ntl.barcode@gmail.com

Back To Top